Kebudayaan dan Kepribadian


            Berbagai penelitian Antropologi Budaya menunjukkan bahwa terdapat korelasi di antara corak-corak kebudayaan dengan corak-corak kepribadian anggota-anggota masyarakat, secara garis besar. Opini umum juga mengatakan, bahwa kebudayaan suatu bangsa adalah cermin dari kepribadian bangsa yang bersangkutan. Kalau begitu,
pada sisi mana kebudayaan dapat memberikan pengaruh terhadap suatu kepribadian?
             
            Jawabnya, jika kita melihat dari sikap pemilik kebudayaan itu sendiri. Manakala pemilik kebudayaan itu menganggap bahwa segala sesuatu yang terangkum dan terlebur dalam segala materi kebudayaan itu sebagai sesuatu yang logis, normal, serasi, dan selaras dengan kodrat alam dalam tabiat asasi manusia dan sebagainya.
                    Setiap masyarakat mempunyai system nilai dan system kaidah sebagai konkretisasi. Nilai dan kaedah berisikan harapan-harapan masyarakat, perihal perilaku yang pantas. Suatu kaidah, misalnya kaidah hokum memberikan batas-batas pada perilaku seseorang. Btasa-batas tersebut menjadi suatu “atursan permainan” dalam pergaulan hidup.
             
            Sebaliknya segala yang berbeda dari corak kebudayaan mereka, dianggap rendah, aneh, kurang susila, bertentangan dengan kodrat alam dan sebagainya.
Contoh :
            Di Indonesia pada umumnya, apabila seorang  wanita hamil tidak mempunyai suami, ia adalah profil seseorang yang telah melanggar adat/kebiasaan suatu keluarga, masyarakat, dan bangsa Indonesia yang berakar dari ajaran agama, tidak membenarkan dan tidak mentolerir hal semacam itu, baik oleh lingkungan keluarga maupun masyarakat, orang itu akan dikucilkan, dicibir direndahkan harkatnya. Sebab ia telah melanggar adat/kepribadian keluarga dan masyarakat di sekelilingnya. Secara langsung atau tidak langsung, lingkungan masyarakat dimana ia berdomisili telah memberikan sanksi atas perbuatannya yang telah melanggar tata budaya/kepribadian masyarakat dan bangsa. Suatau tingkah laku lainnya yang dipandang sebagai pelanggaran berat terhadap adar istiadat, tata budaya, dan kepriibadian bangsa adalah “kumpul kebo” (seoarang pria dan wanita dewasa hidup bersama seperti suami istri, tanpa melalui proses akad nikah). Mengapa perbuatan/kedua tingkah laku tersebut di atas dipandang sebagai pelanggaran adat istiadat, tat budaya, dan kepribadian masyarakat/bangsa?
             
         Sebab, kedua kasus tersebut telah melanggar  nilai-nilai budaya dan system kaidah sebagai “peraturan permainan” dalam pergaulan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.  Akan tetapi bagaimana kedua kasus tersebut jika terjadi di Negara-negara Barat atau di negeri blok Komunis ?
             
         Mungkin dianggap biasa-biasa saja. Mengapa begitu ? Sebab, tat budaya dan kepribadian yang dibakukan dalam system nilai, system kaidah orang-orang Barat dan Bagi mereka di negeri-negeri Komunis, membenarkan kebiasaan/tingkah laku seperti itu. Sama sekali bukan merupakan pelanggaran adat istiadat, etika, moral, atau kepribadian bangsanya.
             
        Sifat-sifat kepribadian yang berakar dari adat istiadat dan ajaran agama pada suatu kelompok masyarakat dapat dikukuhkan sebagai hukum adat. Di luar itu, ciri-ciri kepribadian suatu kelompok masyarakat/bangsa, juga tercermin dalam penampilan sikap hidup sehari-hari.
            
           Disini disampaikan kesan-kesan positif dari para tuirs asing yang pernah berkunjung ke Indonesia, menyatakan bahwa salah satu ciri khas kepribadian bangsa Indonesia adalah : memiliki sifat ramah tamah, suka menolong, dan memiliki sifat gotong royong. Mengapa para turis asing itu dapat mengungkapkan hal-hal tersebut? Sebab, mereka telah mengamati dan merasakan sifat ramah tamah dan gotong royong dalam kehidupan sehari-hari dimana-mana. Kesemuanya telah mereka temukan tidak dalam polesan atau berpura-pura. Ciri khas kepribadian suatu bangsa dalam bentuk lain dapat diamati dalam macam ragam karya budayanya. Misalnya dari karya-karya budaya/karya seni tari, seni pahat/seni ukir, seni sastra, seni bangunan, atau dalam berbagai bentuk ragam pakaian adat. Indonesia memiliki kebhinekaan dalam hal, bahasa, adat istiadat, berbagai ragam karya budaya dari ke bhinekaan suku-suku bangsanya. Tegasnya corak-corak kebudayaan dari berbagai suku-suku bangsa Republik Indonesia, memberikan corak-corak kepribadian bangsa Indonesia.
            
          Kepribadian bangsa Indonesia yang ramah tamah, suka menolong, memiliki sifat kegotong royongan adalah ciri umum dari sekian banyak kepribadian suku-suku bangsa yang berada di Republik Indonesia, dan terpatri menjadi ciri khas kepribadian bangsa Indonesia.

Source : MKDU Ilmu Sosial Dasar (Harwantiyo & Neltje F. Katuuk)








No comments:

Post a Comment