Selama ini, jika kita
mengarang, biasanya yang pertama kali harus kita ditentukan adalah tema. Tema
dianggap sebagai sesuatu yang paling sentral dalam urusan karangan, sedangkan
topik dianggap tidak sesentral tema, dan pada umumnya dibicarakan kemudian.
Ada dua tanggapan umum dengan tema dikalangan masyarakat kita. Pertama, tema yang pendek. Tema ini umumnya berupa kata atau frasa. Kedua, tema yang panjang, tema ini biasanya berupa kalimat yang bersifat umum. Penetapan topik sebelum mulai menggarap suatu tema merupakan suatu keahlian. Topik mana yang akan dipergunakan dalam sebuah karangan agaknya bukan merupakan persoalan. Namun seringkali hal inilah yang menjadi beban untuk memulai menulis, kita masih sulit untuk menentukan topik apa saja yang akan ditulis.
Ada dua tanggapan umum dengan tema dikalangan masyarakat kita. Pertama, tema yang pendek. Tema ini umumnya berupa kata atau frasa. Kedua, tema yang panjang, tema ini biasanya berupa kalimat yang bersifat umum. Penetapan topik sebelum mulai menggarap suatu tema merupakan suatu keahlian. Topik mana yang akan dipergunakan dalam sebuah karangan agaknya bukan merupakan persoalan. Namun seringkali hal inilah yang menjadi beban untuk memulai menulis, kita masih sulit untuk menentukan topik apa saja yang akan ditulis.
A.
TOPIK
Topik (bahasa
Yunani: topoi) adalah inti utama dari seluruh isi tulisan yang
hendak disampaikan atau lebih dikenal dengan topik pembicaraan. Topik
adalah hal yang pertama kali ditentukan ketika penulis akan membuat
tulisan. Topik yang masih awal tersebut, selanjutnya dikembangkan dengan
membuat cakupan yang lebih sempit atau lebih luas. Terdapat
beberapa kriteria untuk sebuah topik yang dikatakan baik, diantaranya adalah
topik tersebut harus mencakup keseluruhan isi tulisan, yakni mampu menjawab pertanyaan akan masalah apa
yang hendak ditulis. Ciri utama dari topik adalah cakupannya atas suatu
permasalahan masih bersifat umum dan belum diuraikan secara lebih mendetail.
Topik biasa terdiri
dari satu satu dua kata yang singkat, dan memiliki persamaan serta perbedaan
dengan tema karangan. Persamaannya adalah baik topik maupun tema
keduanya sama-sama dapat dijadikan sebagai judul karangan. Sedangkan,
perbedaannya ialah topik masih mengandung hal yang umum,sementara tema akan
lebih spesifik dan lebih terarah dalam membahas suatu permasalahan.
Syarat topik yang baik adalah:
a. Topik
harus menarik perhatian penulis
Topik yang menarik perhatian akan
memotivasi pengarang penulis secara terus-menerus mencari data-data untuk
memecahkan masalah-masalah yang dihadapinya.Penulis akan didorong agar dapat
menyelesaikan tulisan itu sebaik-baiknya.Suatu topik sama sekali
tidak disenangi penulis akan menimbulkan kesalahan.Bila terdapat
hambatan ,penulis tidak akan berusaha dengan sekuat tenaga untuk mengumpulkan
data dan fakta yang akan digunakan untuk memecahkan masalah.
b. Diketahui oleh penulis
b. Diketahui oleh penulis
Penulis hendaklah mengerti atau
mengetahui meskipun baru prinsip-perinsip ilmiahnya.
Contoh:
Contoh:
o
Mencari sumber-sumber data
o
Metode atau penerapan yang digunakan
o
Metode analisis yang akan digunakan
o
Buku-buku referensi yang digunakan
c. Jangan
terlalu baru, jangan terlalu teknis dan jangan terlalu kontroversial
Bagi penulis pemula,topik yang baru
kemungkinan belum ada referensinya dalamkepustakaan. Topik yang
terlalu teknis kemungkinan dapat menjebak penulis bila tidak benar-benar
menguasai bahan penulisannya. Topik yang kontroversial akan
menimbulkan kesulitan untuk bertindak secara objektif.
d. Bermanfaat
Topik yang dipilih hendaknya
bermanfaat. Ditinjau dari segi akademis dapat mengembangkan ilmu pengetahuan
dan dapat berguna dalam kehidupan sehari-hari maupun dari segi praktis.
e. Jangan
terlau luas
Penulis harus membatasi topik yang
akan ditulis. Setiap penulis harus betul-betul yakin bahwa topik yang
dipilihnya cukup sempit dan berbatas untuk digarap sehingga tulisannya dapat
terfokus.
f. Topik
yang dipilih harus berada disekitar kita.
g. Topik
yang dipilih harus yang menarik.
h. Topik
yang dipilih ruang lingkup sempit dan terbatas.
i.
Topik yang dipilih memiliki data dan
fakta yang obyektif.
j.
Topik yang dipilih harus kita ketahui
prinsip-prinsip ilmiahnya. topik yang di pilih jangan terlalu baru.
k. Topik
yang dipilih memiliki sumber acuan.
Sumber
Topik
Tak jarang seorang penulis bingung saat
menentukan hendak menulis apa, rasanya semua menarik dan banyak yang sudah
ditulis orang sebenarnya banyak hal yang dapat dijadikan topik tulisan. Untuk
membantu menentukan topik, seperti yang disampaikan Wayne N. Thompson dalam
Rakhmat (1999:20), seorang penulis dapat menemukan sumber topik dengan cara
sebagai berikut.
1. Pengalaman
Pribadi
a.
Perjalanan.
b.
Tempat yang pernah dikunjungi.
c.
Kelompok Anda.
d.
Wawancara dengan tokoh.
e.
Kejadian luar biasa.
f.
Peristiwa lucu.
2. Hobi
dan Keterampilan.
a.
Cara melakukan sesuatu.
b.
Cara kerja sesuatu.
3. Pengalaman
Pekerjaan atau Profesi.
a.
Pekerjaan tambahan.
b.
Profesi keluarga.
4. Pelajaran
Sekolah/Kuliah.
a.
Hasil-hasil penelitian.
b.
Hal-hal yang perlu diteliti lebih
lanjut.
5. Pendapat
pribadi.
a.
Kritik terhadap buku, film, puisi,
pidato, iklan, siaran radio /televisi.
b.
Hasil pengamatan pribadi.
6. Peristiwa Hangat
dan Pembicaraan publik.
a.
Berita halaman muka surat kabar.
b.
Topik tajuk rencana.
c.
Artikel.
d.
Materi kuliah.
e.
Penemuan mutakhir.
7. Masalah
Abadi.
a.
Agama.
b.
Pendidikan.
c.
Sosial dan masyarakat.
d.
Problem pribadi.
8. Kilasan
Biografi.
a.
Orang-orang terkenal.
b.
Orang-orang berjasa.
9. Kejadian
khusus .
a.
Perayaan atau peringatan.
b.
Peristiwa yang erat kaitannya
dengan perayaan.
10. Minat
Khalayak.
a.
Pekerjaan.
b.
Hobi.
c.
Rumah tangga.
d.
Pengembangan diri.
e.
Kesehatan dan penampilan.
f.
Tambahan ilmu.
g.
Minat khusus.
Pembatasan
Topik
Topik adalah segala
yang ingin dibahas. Ini berarti, penulis sudah memilih apa yang akan menjadi
pokok pembicaraan dalam tulisan tersebut. Menurut Sabarti Akhadiah (1994: 211),
ada lima hal yang perlu diperhatikan dalam memilih topik:
1. Ada
manfaatnya untuk perkembangan ilmu atau profesi.
2. Cukup
menarik untuk dibahas.
3. Dikenal
dengan baik.
4. Bahannya
mudah diperoleh.
5. Tidak
terlalu luas dan tidak terlalu sempit.
Keraf
(1979:
113) merumuskan kiat pembatasan topik adalah dengan langkah sebagai berikut:
Pertama, tetapkan topik yang ingin dibahas dalam suatu kedudukan sentral.
Kedua, ajukanlah pertanyaan, apakah topik yang berada dalam kedudukan sentral
itu masih dapat diperinci lebih lanjut atau tidak. Bila dapat, tempatkanlah
perincian itu di sekitar lingkaran topik pertama tadi. Ketiga, tetapkanlah yang
mana dari perincian tadi yang akan dipilih. Keempat, ajukanlah pertanyaan
apakah sektor tadi masih perlu diperinci lebih lanjut atau tidak. Demikian
dilakukan berulang sampai diperoleh topik yang sangat khusus.
Pembatasann topik sekurang-kurangnya
dapat membantu pengarang dalam beberapa hal:
o
Memungkinkan penulis penuh dengan
keyakinan dan kepercayaan bahwa topik tersebut benar-benar diketahuinya.
o
Memungkinkan penulis mengadakan
penelitian lebih intensif mengenai masalahnya.
Cara
membatasi Topik
1.
Tetapkanlah topik dalam kedudukan
central.
2.
Ajukan pertanyaan apakah topik tersebut
masih dapat dirinci atau tidak , bila dapat dirinci maka tetapkanlah.
3.
Tetapkanlah yang mana subtopik yang akan
dipilih
4.
Ajukan pertanyaan apakah subtopik yang
dipilih masih dapat dirinci lebih lanjut.
5.
Lakukan proses diatas secara
terus-menerus hingga mendapatkan sebuah Tema.
B.
TEMA
Tema merupakan
suatu gagasan pokok atau ide pikiran tentang suatu hal, salah satunya dalam
membuat suatu tulisan. Di setiap tulisan pastilah mempunyai sebuah tema,
karena dalam sebuah penulisan dianjurkan harus memikirkan tema apa yang akan
dibuat. Dalam menulis cerpen, puisi, novel, karya
tulis, dan berbagai macam jenis tulisan haruslah memiliki sebuah tema. Tema
juga hal yang paling utama dilihat oleh para pembaca sebuah tulisan. Jika
temanya menarik, maka akan memberikan nilai lebih pada tulisan tersebut.
Secara etimologis, kata
“tema” berasal dari bahasa Yunani yaitu tithenai yang berarti “sesuatu
yang telah diuraikan. Ini berarti topik merupakan sesuatu yang sudah ditentukan
dan dibatasi. Tema berarti pokok pemikiran. Pokok pemikiran tertentu yang akan
disampaikan oleh penulis dalam karangannya disebut tema karangan. Penetapan
tema sebelum mulai mengarang sangatlah penting untuk menjamin penyampaian ide
secara teratur dan jelas sehingga isi karangan akan dapat dipahami oleh pembaca
dengan mudah.
Tema hendaknya harus
diungkapkan secara eksplisit agar dapat membantu memudahkan penulis dalam
menulis sebuah kerangka karangan.
Ciri-ciri
Tema
o
Dalam novel dan cerpen, biasanya dapat
dilihat melalui persoalan yang dikemukakan.
o
Tema juga dapat dilihat melalui
cara-cara watak yang bertentangan satu sama lain,bagaimana cerita diselesaikan.
o
Tema dapat dikesankan melalui peristiwa,
kisah, suasana, dan unsur kemanusiaan yang terdapat dalam cerita, plot cerita,
perwatakan dalam sebuah cerita.
o
Jelas gagasan pokok dan tujuannya.
o
Gagasan pokok rinci.
o
Rincian diurutkan secara logis.
Syarat
Tema yang baik, adalah:
1. Tema
menarik perhatian penulis.
Tema yang
menarik perhatian penulis akan memungkinkan penulis berusaha terus- menerus
mencari data untuk memecahakan masalah-masalah yang dihadapi, penulis akan didorong
terus-menerus agar dapat menyelesaikan karya tulis itu sebaik-baiknya.
2. Tema
dikenal/diketahui dengan baik.
Maksudnya bahwa
sekurang-kurangnya prinsip-prinsip ilmiah diketahui oleh penulis. Berdasarkan
prinsip ilmiah yang diketahuinya, penulis akan berusaha sekuat tenaga mencari
data melalui penelitian, observasi, wawancara, dan sebagainya sehingga
pengetahuannya mengenai masalah itu bertambah dalam. Dalam keadaan demikian,
disertai pengetahuan teknis ilmiah dan teori ilmiah yang dikuasainya sebagai
latar belakang masalah tadi, maka ia sanggup menguraikan tema itu
sebaik-baiknya.
3. Bahan-bahannya
dapat diperoleh.
Sebuh tema yang
baik harus dapat dipikirkan apakah bahannya cukup tersedia di sekitar kita atau
tidak. Bila cukup tersedia, hal ini memungkinkan penulis untuk dapat
memperolehnya kemudian mempelajari dan menguasai sepenuhnya.
4. Tema
dibatasi ruang lingkupnya.
Tema yang
terlampau umum dan luas yang mungkin belum cukup kemampuannya untuk
menggarapnya akan lebih bijaksana kalau dibatasi ruang lingkupnya.
Sumber-Sumber
Mendapatkan Tema
Sumber-sumber untuk
menulis sebuah tema datangnya bisa lewat mana saja , kapan saja, dan dimana
saja antara lain yaitu sebagai berikut:
o
Sumber pengalaman kita ataupun orang
lain.
o
Sumber-sumber pengamatan.
o
Sumber-sumber imajinasi.
o
Hasil dari penalaran kita.
C.
JUDUL
Merupakan perincian
atau jabaran dari topik yang diberikan untuk bahasan atau karangan. Nama
yang dipakai untuk buku atau bab dalam buku yang menyiratkan secara pendek isi
atau maksud dari buku tersebut. Dalam artikel judul sering disebut juga
kepala tulisan. Judul berfungsi sebagai slogan promosi untuk menarik
minat pembaca dan sebagai gambaran isi karangan. Ada yang mendefinisikan
judul adalah lukisan singkat suatu artikel atau disebut juga miniaturisi
bahasan. Judul lebih spesifik dan sering menyiratkan permasalahan atau
variabel yang akan dibahas.
Fungsi
Judul
a. Merupakan
identitas atau cermin dari jiwa seluruh tulisan.
b. Temanya
menjelaskan diri dan menarik sehingga mengundang orang untuk membaca
isinya.
c. Gambaran
global tentang arah, maksud, tujuan, dan ruang lingkupnya.
d. Relevan
dengan seluruh isi tulisan, maksud masalah, dan tujuannya.
Syarat
Judul yang baik, yaitu :
1. Asli
Jangan menggunakan judul yang sudah
pernah ada, bila terpaksa dapat dicarikan sinonimnya.
2. Relevan
Setelah menulis,baca ulang karangan
anda, lalu carilah judul yang relevan dengan karangan
3. Andal
(harus mempunyai pertalian dengan temanya, atau ada pertalian dengan beberapa
bagian penting dari tema tersebut).
4. Provokatif
Judul tidak boleh terlalu
sederhana, sehingga (calon) pembaca sudah dapat menduga isi karangan anda,
kalau (calon) pembaca sudah dapat menebak isinya tentu karangan anda sudah
tidak menarik lagi.
5. Singkat
Judul tidak boleh bertele-tele,
harus singkat dan langsung pada inti yang ingin dibicarakan sehingga maksud
yang ingin disampaikan dapat tercermin lewat judul.
6. Harus
bebentuk frasa.
Awal kata harus huruf kapital
kecuali preposisi dan konjungsi.
7. Tanpa
tanda baca di akhir judul karangan.
8. Menarik
perhatian.
9. Logis.
10. Sesuai
dengan isi.
Judul
dibagi menjadi dua yaitu:
a. Judul
langsung
Judul yang erat kaitannya dengan
bagian utama berita, sehingga hubugannya dengan bagian utama nampak jelas.
b. Judul
tak langsung
Judul yang tidak langsung
hubungannya dengan bagian utama berita tapi tetap menjiwai seluruh isi karangan
atau berita.
Daftar
Pustaka
1. Wahyu,
Tri R. N. 2006. Bahasa Indonesia.Jakarta:
Universitas Gunadarma
2. Kusmiatun,
Ari. Kajian MKU Bahasa Indonesia. Universitas
Negeri Yogyakarta
3. Keraf,
Goys.1990. Komposisi. Ende Flores: Nusa Indah.
4. Achadiah,
Sabarti,dkk. 1989. Pembinaan Kemampuan Menulis Bahasa Indonesia. Jakarta:
Erlangga.
5.
Sabandar, Jozua.
Jurnal Penulisan Karangan Ilmiah. Jurnal FMIPA UPI
6. Nurgiyantoro,
Burhan. Teknik Penulisan Karya Ilmiah. Materi ppt FBS/PPs Universitas Negeri
Yogyakarta
7.
https://id.wikipedia.org/wiki/Topik
diakses pada 19 November 2015
8. http://dikadarmawan.blogspot.co.id/2014/11/perbedaan-topik-tema-dan-judul.html
diakses pada 19 November 2015
9. www.slideshare.net/mutaqodaswaja/bab-tentang-tema-topik-dan-judul
diakses pada 19 November 2015.
No comments:
Post a Comment