Kegiatan bernama “belajar” tentu sudah kamu akrabi sedari kecil. Duduk di depan meja belajar, berusaha menyelesaikan tugas, menghafal materi yang akan diujikan besok, latihan dengan beragam tipe soal, sering membuatmu harus bersabar menahan pening. Atau tipe belajar jenis lain: ketika kamu tidak hanya harus menggunakan otak melainkan juga anggota tubuhmu untuk menguasai sesuatu. Main basket atau mempelajari instrumen musik, misalnya. Pertanyaannya, apakah intensitas kita belajar sebanding dengan efektivitas metode belajar yang kita lakukan?
Demi proses belajar yang lebih efektif dan membawa manfaat, kali ini kamu harus mencoba strategi berikut ini.
Banyak orang berpikir kalau mau belajar ya tinggal belajar — padahal
itu salah besar. Seperti olahraga, belajar merupakan kegiatan yang
membutuhkan energi yang lebih. Saat belajar, otak kita bekerja keras
untuk mencerna dan mempelajari yang hal-hal baru yang belum kita kuasai.
Maka itu, sebelum belajar kamu wajib mempersiapkan amunisi.
Beberapa persiapan yang dibutuhkan untuk belajar adalah lokasi,
waktu, materi, dan yang paling sulit adalah motivasi belajar. Lokasi
belajar yang terbaik adalah lokasi dengan sedikit distraksi, seperti
perpustakaan atau tempat yang hening. Hindari belajar di tempat tidur
(karena rawan godaan untuk tidur) atau tempat yang ramai, karena belajar
membutuhkan fokus yang tinggi.
Menentukan waktu terbaik untuk belajar juga tak kalah penting. Coba
identifikasi dirimu terlebih dahulu, apakah kamu termasuk tipe yang
lebih aktif pada malam hari atau pagi hari. Belajar membutuhkan tingkat
konsentrasi yang tinggi, karena itulah belajarlah pada waktu di mana
waktumu yang paling aktif.
Bekali juga dirimu dengan daftar rinci materi yang harus dipelajari saat itu, lengkap dengan bahan yang sudah dibundel rapi.
2. Hindari bentuk distraksi
Jauhkan sejenak hal-hal yang berpotensi menimbulkan distraksi bagi konsentrasimu saat sedang belajar, seperti ponsel dan internet. Saya juga menyarankan untuk tidak mendengarkan musik saat sedang belajar, terutama musik dengan lirik. Multitasking adalah hal yang sangat dilarang saat belajar. Kemampuanmu fokus dan bekonsentrasi akan sangat menurun saat belajar sambil melakukan hal-hal yang lain. Jika kamu beralasan menggunakan musik untuk menghilangkan suara berisik di sekitarmu, lebih baik kamu mengalah dan angkat kakilah. Cari saja tempat yang lebih kondusif dan belajarlah di sana. Jauhkan ponselmu karena kemungkinan besar konsentrasimu akan teralihkan saat kamu mendengar dering ponsel, kamu jadi reflek untuk membaca dan membalas sms. Begitu juga dengan internet, kalau bisa dihindari atau dimatikan, karena internet akan membuatmu tegoda untuk berselancar di dunia maya, hingga kamu menomorduakan kegiatan belajar yang sebenarnya lebih penting.
Jauhkan sejenak hal-hal yang berpotensi menimbulkan distraksi bagi konsentrasimu saat sedang belajar, seperti ponsel dan internet. Saya juga menyarankan untuk tidak mendengarkan musik saat sedang belajar, terutama musik dengan lirik. Multitasking adalah hal yang sangat dilarang saat belajar. Kemampuanmu fokus dan bekonsentrasi akan sangat menurun saat belajar sambil melakukan hal-hal yang lain. Jika kamu beralasan menggunakan musik untuk menghilangkan suara berisik di sekitarmu, lebih baik kamu mengalah dan angkat kakilah. Cari saja tempat yang lebih kondusif dan belajarlah di sana. Jauhkan ponselmu karena kemungkinan besar konsentrasimu akan teralihkan saat kamu mendengar dering ponsel, kamu jadi reflek untuk membaca dan membalas sms. Begitu juga dengan internet, kalau bisa dihindari atau dimatikan, karena internet akan membuatmu tegoda untuk berselancar di dunia maya, hingga kamu menomorduakan kegiatan belajar yang sebenarnya lebih penting.
3. Gunakan teknik podomoro
Teknik ini mungkin terdengar asing buatmu, namun ini sudah banyak
diaplikasikan orang-orang di luar negeri. Teknik Pomodoro merupakan
turunan dari hasil penelitian yang menemukan bahwa manusia rata-rata
bisa mencapai fokus terbaiknya selama kurang lebih 25 menit. Penerapan teknik ini juga tidak sulit. Pertama-tama, set timer di
alarmu selama 25 menit. Nah, selama 25 menit ini, berikan fokusmu
terhadap materi pelajaran hendak kamu pelajari. Setelah 25 menit,
berhentilah sejenak, selingi dengan kegiatan lain yang bisa menyegarkan
pikiranmu selama 5-10 menit. Saat break time ini, kamu boleh mengecek media sosial,
jalan-jalan, main game ringan, dan apa saja. Setelah itu, kembalilah
untuk belajar selama 25 menit lagi. Awalnya mungkin akan terasa susah,
tetapi cobalah untuk terus membiasakannya.
4. Gunakan triple combo
Ada yang mengatakan bahwa tipe belajar manusia itu ada 3, yakni tipe
auditorial, visual, atau tipe kinestetik. Tapi faktanya adalah, semakin
banyak indera yang kita gunakan saat belajar, semakin banyak informasi
yang bisa tercerap. Cara yang paling efektif adalah seperti ini, pertama-tama bacalah dan
pahami materi pelajarananya (visual), bacalah sambil mengucapkannya
(auditorial), lalu setelah itu tuliskan hal-hal yang kamu pelajari di
buku catatan (kinestetik). Fakta tambahan, usahakan kamu menulis dengan tangan selama proses belajar. Dari sebuah penelitian menunjukkan bahwa menulis dengan tangan
jauh lebih menyerap informasi daripada mengetik. Jika selama ini kamu
hanya melakukan salah satu dari 3 teknik tersebut, tak ada salahnya
kalau kamu menerapkan 3 teknik tersebut sekaligus, dan rasakan sendiri
bagaimana dampaknya untukmu.
5. Recall materi
Setelah selesai membaca dan mengingat materi-materi yang kamu pelajari, cobalah untuk melakukan recall.
Tutuplah bukumu dan coba ingat semua yang telah kamu pelajari tanpa
sedikitpun membukanya. Penting untuk tidak membuka buku,
karena kamu dapat masuk ke suatu kondisi yang disebut dengan ilusi
kompetensi. Ilusi kompetensi adalah suatu kondisi di mana kamu akan merasa telah
mempelajari materi tersebut, padahal pada kenyataannya kamu belum
pernah mempelajarinya. Dalam tahap recall ini, kamu akan
mengingat-ingat kembali apa yang telah kamu pelajari, dan berusaha
mengkaitkan pemahaman dari bagian satu ke bagian laim secara mengalir. Pada saat recall, kamu pasti akan menemukan suatu bagian yang belum
kamu kuasai atau lupa. Setelah kamu berusaha mati-matian mengingat tapi
ternyata tidak bisa, barulah buka buku dan cari jawabannya, kemudian
ulangi kembali mulai dari awal. Recall dapat dilakukan dengan cara berbicara pada diri sendiri, menulis, atau membuat tes kecil-kecilan.
6.Perlakukan sebagai kebutuhan
Percayalah, semua materi yang kamu pelajari dalam semalam akan
lenyap juga dalam semalam. Padahal kita belajar bukan semata-mata agar
lulus ujian, tapi untuk bekal masa depan.
Seorang atlet angkat besi saja tidak mungkin latihan hanya 1 hari
sebelum perlombaan. Mereka sudah latihan sejak lama dan juga sedikit
demi sedikit tiap harinya untuk membentuk otot yang diperlukan untuk
perlombaan tersebut. Begitu juga dengan otak kita.
Nah, cara agar materi-materi yang sudah kamu pelajari tidak cepat
menguap dari otakmu itu sebenarnya mudah. Belajarlah dengan cara
mencicilnya. Belajar sedikit demi sedikit tiap hari, asalkan
berkualitas. Luangkan waktu 1-2 jam tiap hari untuk mengulang materi
kuliah yang baru saja kamu pelajari tadi, kemudian luangkan sekitar 30
menit di esok hari.
Penelitian membuktikan, mengulang-ngulang materi pada hari yang sama
termasuk cara yang tidak efektif. Jika kamu sudah menguasai materi itu
sepenuhnya pada hari itu, stop mempelajari itu. Ulangi materi itu
besoknya, dan lakukan secara rutin.
7. Jangan pesimis
Mungkin kamu pernah menggerutu dan mengeluh seperti ini:
“Materi itu sangat tidak kusuka karena itu bukan passionku”
atau
“Aku tidak terlahir untuk matematika atau ilmu sains”.
Tapi sampai sekarang tidak pernah ditemukan adanya gen manusia yang dapat mempengaruhi passion seseorang. Sampai sekarang belum ditemukan yang namanya gen kedokteran, gen ilmu bahasa, atau gen kesenian.
Seseorang pernah mengatakan kepada saya, “Jangan kejar passion Anda tapi perluas passion Anda”.
Artinya kita bisa menjadi apapun yang bisa kita inginkan. Anggaplah
kesulitan tersebut sebagai tanda bahwa Anda hanya perlu berjuang sedikit
lebih banyak dibanding yang lain. Ubah pikiranmu, buatlah mindset bahwa kamu pasti bisa menjadi apapun yang kamu inginkan.
8. Gunakan teknik memory palace
Kamu terkadang harus menghadapi materi yang menuntut kemampuan
menghafal tingkat tinggi. Nah, untuk menghadapinya, kamu perlu
menggunakan trik khusus agar bisa menghafal lebih mudah. Ada beberapa
cara mudah untuk menghafal sesuatu. Kamu bisa menggunakan
singkatan-singkatan atau membuat suatu “memory palace” di otakmu.
Memory palace adalah sebuah teknik yang pada awalnya sulit
namun kalau sudah sering dilatih bisa diterapkan dengan mudah. Bayangkan
tempat yang sudah sangat kamu kenal, seperti rumah, kampus, atau kamar
kost. Misalkan kamu diminta untuk menghafal ini, “Andi membawa 5 butir
telur, 2 pisang, 3 apel, 1 kotak susu, 1 roti, 3 potong ayam, dan 3
gelas air putih”. Jika anda menghafal per item tentunya akan sulit.
Sekarang coba bayangkan ruang makan rumah anda, dan bayangkan di
hadapanmu ada barang-barang tersebut. Misal 5 butir telur di atas
piring, di sebelahnya ada keranjang dengan isi 2 pisang, dan 3 apel, dan
seterusnya. Kamu akan jauh lebih mudah mengingatnya. Semakin kreatif
dan semakin aneh gambaran yang kamu buat dalam pikiranmu, semakin
mudah kamu mengingatnya.
9. Jangan paksa diri
Otak kita memiliki dua mode dalam pembelajaran, yaitu mode fokus dan
mode difus. Mode fokus adalah mode yang kita gunakan benar-benar fokus
dan konsentrasi penuh saat belajar. Mode difus adalah kebalikannya.
Jadi, walaupun kedua mode ini sangat bertolak belakang, tetapi keduanya
kita butuhkan secara bergantian. Inti dari mode difus adalah membiarkan
pikiran kita terbang melayang. Tapi, walaupun kita tidak sedang
menggunakan otak kita, otak kita masih tetap bekerja tanpa kita sadari.
Misal kamu terjebak dalam suatu permasalahan matematika yang sulit
kamu pecahkan walau sedang fokus mengerjakannya. Kamu tak perlu
memaksakan otakmu utnuk memecahkan jawabannya saat itu juga,
tinggalkanlah sejenak karena otakmu sedang berada dalam fase difus.
Lakukan aktivitas apapun yang bisa mengalihkan pikiranmu dari persoalan
matematika tadi.
Setalah otakmu merasa fresh kembali, kembalilah pada
permasalahan tadi. Kamu akan merasakan bahwa tiba-tiba seperti ada ilham
yang masuk ke dalam otakmu sehingga kamu bisa memecahkan jawabannya
dengan mudah. Saat jawaban itu muncul, catatlah dengan cepat karena pada
fase difuse, karena hal-hal yang muncul tidak akan bertahan dengan lama
di dalam otak.
10. Istirahat yang cukup
Terkadang kita belajar sampai waktu tidur kita kurang, tetapi tahukah
kamu bahwa tidur yang cukup itu membuat belajarmu jadi lebih efektif?
Saat tertidur, otak menurunkan intensitas kerjanya. Penurunan intensitas
kerja ini akan memberi kesempatan terhadap otak untuk mengkonsolidasi
semua ingatan yang telah kamu ciptakan pada hari tersebut.
Sebuah penelitian menggunakan model tikus pernah dilakukan untuk
melihat fenomena ini. Tikus tersebut diberi sebuah pelatihan, dan
dilakukan pengambilan gambar pada bagian otaknya sebelum tidur dan
sesudah tidur. Saat dibandingkan, koneksi antar neuron pada setelah
tidur ternyata bertambah lebih banyak dibanding sebelum tidur.
Ini menunjukkan bahwa kita sebenarnya bukanlah orang yang sama saat
sebelum tidur. Inti dari penelitian tersebut adalah menunjukkan bahwa
pada saat tidur, terjadi proses konsolidasi memori yang masif dan
terjadi penambahan hubungan antar sel saraf yang banyak. Nah, sudahkan
tidurmu cukup?
Itulah tadi beberap cara yang bisa kamu terapkan pada saat belajar.
Dengan menggunakan strategi belajar yang benar, kamu bisa mencerna ilmu
dengan mudah tanpa harus mengeluarkan banyak tenaga dan pikiran! Silakan
mencoba dan selamat belajar dengan cerdas ^_^
Sumber : www.hipwee.com
No comments:
Post a Comment