Segelintir kisah di SMA N 2 Brebes

       Selama tiga tahun sekolah di SMA Negeri 2 Brebes, saya mendapatkan pengalaman yang berharga dan tidak pernah saya lupa, mulai dari tahun kesatu ... Awalnya tidak kepikiran sama sekali apalagi ada niat untuk sekolah disini, mungkin Tuhan dan orangtua saya sudah merencanakan yang terbaik untuk membuat kehidupan (lebih tepatnya Masa Depan) saya lebih baik :)
,  semenjak saya ingin melanjutkan kesekolah spertinya apa yang saya impikan sekolah disitu pasti tidak pernah tercapai entah kenapa.. Orangtua saya sudah merencanakan yang terbaik untuk anaknya,seperti saya sekarang.. Terima kasih Mom and Dad I Love You forever :)

        Okeh kembali ke topik.. awal saya sekolah disini mungkin berbeda dengan teman-teman yang lain saya mendaftar pada saat hari terakhir pendaftaran yang saya ingat hari kamis atau jumat pukul 10.30 kalau nggak salah dan petugasnya waktu itu Pak Widodo sama Bu Faridah, waktu mengisi formulir pendaftarn di ruang 3 sekarang XII IPA 3, disitu sendirian dan bergurau dengan mereka, salah satu dari mereka Pak Wid menyindir dengan kalimat yang masih ingat "Nilainya tinggi yoo ndaftare terakhiran yh, ngga takut diterima yo mas?", saya jawab "Sebenarnya saya tidak ada niat untuk sekolah disini Pak, orangtua juga ngga ada niat mendaftarkan saya". Itulah sebagian percakapan saya dengan pak widodo.


        Langsung saja yaa.. waktu itu saya duduk dikelas X7, walikelasnya Bu Heni Setiarti S.Pd, menurutku bu heni ini sangat baik kepadaku dia selalu menasihatiku dan memotivasi saya, berbeda dengan teman-teman yang ada dikelas ini selama 6 bulan mungkin ada kontra yang sampai berurusan dengan Guru BK, waktu itu saya menjabat ketua kelas X7 dan setiap jam pelajaran, saya dipanggil oleh wali kelas dan guru BK untuk mengetahui bagaimana Anak ini berangkat tidak, hingga pada saat masalah ini memuncak katanya ada yang melaporkan bahwa anak ini kaya gin kaya gini, seperti biasanya saya dipanggil untuk mengintrogasi anak ini dan saya disuruh mengambil tasnya, pada saat itu anak ini lagi dikantin dan setelah tahu saya memberikan tasnya ke Bk dia marah dan sempat memukul tapi beruntunglah semua teman membela saya. Anak ini kemudian pergi ke Bk untuk menyelesaikan masalah ini. Mungkin ini menjadi pengalaman yang lucu dan tak terlupakan. Setelah seselai masalah ini saya di ajak teman untuk mengikuti seleksi susulan anggota organisasi internal di sekolah yaitu OSIS, disitu saya cowok sendirian walaupun cowok sendiri saya coba serius untuk mengikuti seleksi ini, mungkin ini langkah saya untuk mulai belajar berorganisasi, di sekolah ini saya mengikuti dua organisasi yaitu OSIS dan Paskibra, selama di organisasi tersebut banyak sekali hikmah yang bisa di ambil contohnya dari Kepribadian dan Kepemimpinan. Mungkin saya bisa diterapkan pada kehidupan sehari-hari :).



          Berlanjut ditahun kedua saya menduduki kelas XI IPA 2, pertama awal masuk wajah-wajah penduduk kelas ini sangatlah asing bagi saya karena teman kelas X saya hanya dua orang yaitu Evita dan Ulfah, mungkin ini sebagai awal untuk mulai beradaptasi lagi, saya duduk dengan ketua kelas XI IPA 2 yaitu pendi, awalnya sih baik-baik aja, tapi lama-kelamaan ketua kelas yang satu ini membosankan juga karena ngoceh terus tidak pernah diam, hingga pada saat itu tempat duduk saya bergantian dengan bambang, sekarang saya duduk dengan adit, mungkin langkah yang baik untuk membenahi diri saya sendiri, untuk tidak terlalu pede dengan orang lain, selama saya duduk dikelas ini mungkin sangatlah berbeda dengan kelas X dulu, di kelas ini terdiri dari 10 putra dan 22 putri, satu ruangan yang dihuni sebanyak 32 siswa ini membuat suasana menjadi tenang kalau ada gurunya tapi gaduh saat guru tidak ada, ada gurunya pun masih bisa gaduh untuk membuat suasana jadi humoris dan tidak keseriusan, karena saya cowok mungkin yang lebih banyak dikisahkan disini kebanyakan cowok (yang cewek buat sendiri yah :D), Saya masih ingat  waktu itu mulai mengenal dekat dengan mereka hingga terbentuk sebuah Geng (bisa dikatakan seperti itu), geng ini tidak mempunyai nama, hingga pada suatu hari saya mencari-cari kata yang cocok untuk tersebut, hingga pada saat yang tepat saya mulai memperkenalkan kepada mereka yaitu FABIK yang terdiri dari :
  1. Fatihin (Ahmad Fatihin)
  2. Fahmi (M Fahmi Sihab)
  3. Angga (Angga Wiana P)
  4. Anam (Khoerul Anam)
  5. Adit (Praditya Agung W) anggota baru
  6. Badi (Badi Ussalam)
  7. Ibnu (M Ibnu Fajar)
  8. Khafid (Khafid Rizki P)
          FABIK yah, nama geng ini dibuat saya sendiri untuk kepentingan bersama (Persahabatan). Saya disini mulai mengenal karakter satu sama lain, mungkin inilah yang membuat persahabatan kami semakin baik dan menjadi pelengkap pengalaman yang bisa dishare ke oranglain :).  Persahabatan kami dimulai saat kami sama-sama punya tujuan. Kami sangat senang sekali bercanda, terkadang saat guru menerangkan pelajaran pun kami malah asik mengobrol, Apa mungkin ini yang dinamakan nakal? (Yah, mungkin bisa dibilang ya gitu deh), ada banyak jawaban klasik atas pertanyaan hidup! Siapa saya? Entahlah masa-masa inilah dimana tempat saya mencari jati diri saya. Apakah saat belajar guru membicarakan jati diri seseorang, terkadang saat dihukum kita baru sadar, Ohh... ternyata kita salah :D. Saat kita tahu yang salah dan yang benar kita berupaya memperbaikinya, semua itu sungguh klasik ada banyak hal-hal yang membingungkan yang dilakukan sahabat kita dengan kita, entah candaan atau kegembiraan lain. Tapi dibalik itu kita harus tahu sahabat pasti punya tujuan berbeda dengan Saya! Suatu ketika saya berpisah dengannya biarlah, sudah cukup perjuangan anda dengannya saat itu sudah cukup membuat saya sedewasa saat ini bukan tidak mungkin setiap saat melakukan hal bodoh, bercanda, jahil? Tapi kita bisa dewasa pula! Sudah kubilang suatu saat kita pasti temukan jati diri kita. Walau bukan sekarang kita sadar. Kita sedang mencarinya dengan sahabat kita yang berbeda tujuan dan harapan. Tapi tetaplah sahabat itu asik, Mudah-mudahan sahabat FABIK ini kedepannya jauh lebih baik, walaupun kita terpisah nanti kita akan bertemu lagi :), sekarang capailah cita-cita kalian, bahagiakanlah orangtua mu dan tunjukan kepada orang yang pernah meremehkan kalian. saya pernah baca buku dengan kalimat "Orang kecil selalu meremehkan ambisi anda karena anda bermimpi terlalu besar, berbeda dengan orang besar mereka akan membimbing kamu menjadi Orang besar pula", jadi jangan takut bermimpi terlalu besar yang penting berusaha untuk meraihnya :)

         Fahmi, Angga, Anam, Adit, Badi, Ibnu, dan Khafid, aku akan selalu ingat kenangan-kenangan terindah bersamamu, saya hanya bisa mengisahkan segelintir cerita didalam kehidupan saya.



FABIK YOU ARE MY BESTFRIEND :) :) :)


1 comment: