Kerangka Karangan (Outline)

Kerangka atau outline merupakan suatu rencana yang memuat garis-garis besar dari suatu susunan yang akan dibuat dan berisi rangkaian ide yang disusun secara sistematis, logis, jelas, terstruktur, dan teratur. Sedangkan karangan adalah sebuah karya tulis yang digunakan untuk menyampaikan suatu
gagasan kepada pembaca. Jadi kerangka karangan adalah suatu suatu rencana atau rancangan yang memuat garis besar atau ide suatu kaya tulis yang disusun dengan sistematis dan terstruktur.

Fungsi atau Manfaat Kerangka Karangan
1. Untuk memudahkan penulisan sebuah karya tulis agar menjadi lebih sistematis dan rapih.
2. Untuk mencegah penulis keluar dari ide awal yang akan dibahas dalam suatu karangan yang akan digarap.
3. Untuk mencegah penulis membahas suatu ide atau topik bahasan yang sudah dibahas sebelumnya.
4. Untuk memudahkan penulis mencari informasi pendukung suatu karangan yang berupa data atau fakta.
5. Untuk membantu penulis mengembangkan ide-ide yang akan ditulis di dalam suatu karangan agar karangan menjadi lebih variatif dan menarik.


Kerangka karangan merupakan miniatur atau prototipe dari sebuah karangan. Dalam bentuk miniatur ini karangan tersebut dapat diteliti, dianalisis, dan dipertimbangkan secara menyelurih, bukan secara terlepas-lepas.

Pola Susunan Outline (Kerangka Karangan)
Secara garis besar, pola kerangka karangan dibagi menjadi dua yaitu pola alamiah dan pola logis, berikut akan di jelaskan secara singkat pola susunan kerangka karangan. 
1.      Pola Alamiah
Merupakan suatu urutan unit–unit kerangka karangan sesuai dengan keadaan yang nyata di alam. Disebut pola alamiah karena memakai pendekatan berdasarkan faktor alamiah yang esensial. Pola alamiah mengikuti keadaan alam yang berdimensi ruang dan waktu. Pola alamiah dapat terbagi menjadi 3 yaitu:
a.       Kronologis (waktu) Urutan yang di dasarkan pada runtunan peristiwa atau tahap-tahap kejadian. Biasanya tulisan seperti ini kurang menarik minat pembaca. Contohnya : Topik (riwayat hidup seorang penulis), asal usul penulis, pendidikan si penulis, kondisi kehidupan penulis, keinginan penulis, karir penulis.
b.      Spasial (ruang) Landasan yang paling penting, bila topik yang di uraikan mempunyai pertalian yang sangat erat dengan ruang atau tempat . Urutan ini biasanya di gunakan dalam tulisan–tulisan yang bersifat deskriptif . Contohnya : Topik (hutan yang sering mengalami kebakaran). Di daerah Kalimantan. Di daerah Sulawesi. Di daerah Sumatra.
c.       Topik yang ada Suatu pola peralihan yang dapat di masukkan dalam pola alamiah adalah urutan berdasarkan topik yang ada . Suatu peristiwa sudah di kenal dengan bagian–bagian tertentu . Untuk menggambarkan hal tersebut secara lengkap, mau tidak mau bagian–bagian itu harus di jelaskan berturut–turut dalam karangan itu, tanpa mempersoalkan bagian mana lebih penting dari lainnya, tanpa memberi tanggapan atas bagian–bagiannya itu.

2.      Pola Logis
Tanggapan yang sesuai dengan jalan pikiran untuk menemukan landasan bagi setiap persoalan, mampu di tuang dalam suatu susunan atau urutan logis . Urutan logis sama sekali tidak ada hubungan dengan suatu ciri yang intern dalam materinya, tetapi erat dengan tanggapan penulis. Dinamakan pola logis karena memakai pendekatan berdasarkan jalan pikir atau cara pikir manusia yang selalu mengamati sesuatu berdasarkan logika.
Pola logis dapat dibagi menjadi 6, yaitu:

a.       Klimaks dan Antiklimaks Urutan ini timbul sebagai tanggapan penulis yang berpendirian bahwa posisi tertentu dari suatu rangkaian merupakan posisi yang paling tinggi kedudukannya atau yang paling menonjol. Contoh : Topik (turunnya Suharto) • Keresahan masyarakat • Merajalela nya praktek KKN • Keresahan masyarakat • Kerusuhan social • Tuntutan reformasi menggema.
b.      Kausal Mencakup dua pola yaitu urutan dari sebab ke akibat dan urutan akibat ke sebab . Pada pola pertama suatu masalah di anggap sebagai sebab, yang kemudian di lanjutkan dengan perincian–perincian yang menelusuri akibat–akibat yang mungkin terjadi. Urutan ini sangat efektif dalam penulisan sejarah atau dalam membicarakan persoalan–persoalan yang di hadapi umat manusia pada umumnya. Contoh : Topik (krisis moneter melanda tanah air) • Tingginya harga bahan pangan • Penyebab krisis moneter • Dampak terjadi krisis moneter • Solusi pemecahan masalah krisis moneter.
c.       Pemecahan Masalah Di mulai dari suatu masalah tertentu, kemudian bergerak menuju kesimpulan umum atau pemecahan atas masalah tersebut . Sekurang-kurangnya uraian yang mempergunakan landasan pemecahan masalah terdiri dari tiga bagian utama, yaitu deskripsi mengenai peristiwa atau persoalan tadi, dan akhirnya alternatif–alternatif untuk jalan keluar dari masalah yang di hadapi tersebut. Contoh : Topik (virus flu babi / H1N1 dan upaya penanggulangannya) • Apa itu virusH1N1 • Bahaya virus H1N1 • Cara penanggulangannya.
d.      Umum khusus Dimulai dari pembahasan topik secara menyeluruh (umum), lalu di ikuti dengan pembahasan secara terperinci (khusus). Contoh : Topik (pengaruh internet) • Para pangguna internet o Anak–anak o Remaja o Dewasa • Manfaat internet o Media informasi o Bisnis o Jaringan social o Dan lain–lain.
e.       Familiaritas Urutan familiaritas dimulai dengan mengemukakan sesuatu yang sudah di kenal, kemudian berangsur–angsur pindah kepada hal–hal yang kurang di kenal atau belum di kenal. Dalam keadaan–keadaan tertentu cara ini misalnya di terapkan dengan mempergunakan analogi.
f.       Akseptabilitas Urutan akseptabilitas mirip dengan urutan familiaritas. Bila urutan familiaritas mempersoalkan apakah suatu barang atau hal sudah dikenal atau tidak oleh pembaca, maka urutan akseptabilitas mempersoalkan apakah suatu gagasan di terima atau tidak oleh para pembaca, apakah suatu pendapat di setujui atau tidak oleh para pembaca Macam-macam Outline (Kerangka Karangan).

Berdasar Sifat Rinciannya
1.      Kerangka Karangan Sementara / Non-formal Cukup terdiri atas dua tingkat, dengan alasan:
a.       Topiknya tidak kompleks
b.      Akan segera digarap
2.      Kerangka Karangan Formal: Terdiri atas tiga tingkat, dengan alasan:
a.       Topiknya sangat kompleks
b.      Topiknya sederhana, tetapi tidak segera digarap
Cara kerjanya: 
Rumuskan tema berupa tesis, kemudian pecah-pecah menjadi sub-ordinasi yang dikembangkan untuk menjelaskan gagasan utama. Tiap sub-ordinasi dapat dirinci lebih lanjut. Tesis yang dirinci minimal tiga tingkat sudah dapat disebut Kerangka Karangan Formal. 

Cara Membuat Kerangka Karangan

Adapun cara membuat kerangka suatu karangan adalah sebagai berikut:

1. Merumuskan tema dan menetukan judul suatu karangan
Sebelum membuat karangan, tentukanlah dahulu tema karangan yang akan dibuat. Tema ini yang akan mempengaruhi seluruh isi dari karangan yang akan dibuat. Pilihlah tema-tema yang sedang hangat atau tema yang menjadi kesenangan Anda. Hal ini akan sangat membatu untuk mengembangkan karangan. Setelah mendaptkan tema, tentukan juga judul karangan yang akan dibuat. Usahakan membuat judul yang singkat dan menarik pembaca untuk membaca karangan tersebut.

2. Mengumpulkan bahan
Setelah mendapatkan tema, yang harus dilakukan adalah mengumpulkan bahan pendukung yang berupa topik-topik yang berhubungan dengan tema untuk dikembangkan menjadi sebuah karangan. Topik-topik tersebut antara lain, pengertian, tujuan, jenis, contoh, dan lain-lain. Catatlah semua topik yang terlintas di dalam pikiran untuk memudahkan penseleksian bahan atau topik.



3. Menseleksi bahan

Setelah mendapatkan topik, seleksilah topik-topik tersebut yang sesuai dengan tema karangan dan penting. Hindari membahas topik-topik yang tidak penting untuk di bahas.

4. Mengembangkan kerangka karangan
Jika sudah mendapatkan tema, judul dan topik, buatlah karangan yang utuh dengan cara mengembangkan kerangka karangan yang telah dibuat. Perluas topik-topik yang telah ditentukan pada kerangka dan usahakan jangan membahas topik yang tidak ada di dalam kerangka karangan.

Contoh Kerangka Karangan
1. Tema : Kesehatan
Judul : Manfaat Tidur Cukup Bagi Kesehatan
2. Definisi
2.1. Pengertian tidur cukup.

3. Dampak Kurang tidur
3.1. Kurang tidur dapat menyebabkan tergangunya konsentarsi
3.2. Kurang tidur mudah terserang penyakit
3.3. Kurang tidur dapat mempengaruhi emosi

4. Manfaat tidur cukup
4.1. Meningkatkan konsentrasi
4.2. Meningkatkan daya tahan tubuh
4.3. Meningkatkan energy

5. Tips agar tidur nyenyak
5.1 Berolahraga
5.2 Membuat jadwal tidur
5.3 Jangan mengkonsumsi makanan berat sebelum tidur

Contoh Pengembangan Kerangka Karangan

Manfaat tidur cukup bagi kesehatan

Tidur adalah suatu ativitas dimana seluruh tubuh sedang berada dalam keadaan istirahat total. Menurut para ahli, manusia membutuhkan tidur yang cukup yaitu sekitar 6 sampai 8 jam setiap hari. Lamanya waktu tersebut tidak bisa dicicil, dengan kata lain waktu 6 sampai 8 jam adalah waktu sekali tidur.

Ada beberapa dampak buruk yang disebabkan jika kita tidak mendapatkan tidur yang cukup. Dampak-dampak tersebut sangat berpengaruh bagi kesehatan kita, diantaranya adalah kurang tidur dapat menggangu konsenterasi. Hal ini dikarenakan otak kita mengalami kelelahan sehingga memacu mata dan mempengaruhi tubuh menjadi lemas dan mengantuk. Hilangnya konsentrasi ini sangat berbahaya, terutama bagi mereka yang mengendarai kendaraan bermotor.

Dampak selanjutnya adalah kurang tidur membuat tubuh lebih mudah terserang penyakit. Hal ini terjadi akibat dari melemahnya sistem imun atau kekebalan tubuh sehingga penyakit dapat dengan mudah menyerang. Terlebih lagi, kurang tidur membuat emosi seseorang menjadi terganggu. Biasanya orang yang mengalami kekurangan tidur akan mudah lelah dan cepat marah.

Agar terhindar dari dampak-dampak tersebut, usahkanlah untuk selalu mendapatkan tidur yang cukup, karena tubuh kita akan mendapatkan manfaat yang baik, diantaranya adalah dengan tidur yang cukup, tubuh akan berkonsentarsi dengan baik karena otak mendapatkan istirahat yang cukup.

Selain itu, tidur yang cukup bisa meningkatkan daya tahan tubuh sehingga terhindar dari penyakit-penyakit yang akan menyerang. Yang terakhir adalah tubuh akan mendapatkan energy yang banyak untuk melakukan aktifitas di hari esok.

Demikianlah manfaat dari tidur yang cukup, agar mendapatkan manfaat-manfaat tidur di atas. Usahakan untuk mendapatkan tidur yang nyenyak kareana tidur yang cukup dan nyeyak merupakan kombinasi yang baik. Berikut ini adalah tips-tips untuk membuat tidur nyenyak. yang pertama adalah berolahraga sebelum tidur, dengan berolahraga tubuh akan menjadi lelah dan memudahkannya untuk tidur nyenyak. kemudian usahakan untuk membuat jadwal tidur yang teratur agar tidur menjadi suatu kebiasaan yang baik dan yang terakhir jangan makan-makanan yang berat sebelum tidur agar tubuh tidak kembung.

Daftar Pustaka


  1. Wahyu, Tri R.N. 2006. Bahasa Indonesia. Jakarta: Universitas Gunadarma
  2. Kusmiatun, Ari. Kajian MKU Bahasa Indonesia. Universitas Negeri Yogyakarta
  3. Kang Mousir. 2014. Kerangka Karangan. www.kelasindonesia.com diakses pada 12 November 2015
  4. http://www.disukai.com/2015/03/contoh-kerangka-karangan.html diakses pada 12 November 2015
  5. http://hadisetiyadi.blogspot.co.id/2014/11/kerangka-karangan.html diakses pada 12 November 2015

No comments:

Post a Comment